Monday, 14 July 2008

Rencana Sepuluh Hari Kedepan

Ketika bijak berbicara
Apa yang hendak kau sampaikan
Mengenai amarah alam
Yang tak juga hentikan setiap luapan

Daratan jadi lautan
Malam bertambah kelam
Sementara bisu kampung-kampung tak juga reda

Ini adalah serapah hari
Tanggul-tanggul pecah
Mulut telah lelah meminta petuah

Sampaikan pada penguasa langit
Apa rencana sepuluh hari kedepan

Ruang itu hilang sudah
Tenggelam bersama harapan
Petak kenangan yang tak mungkin hadir kembali

Ketika bijak berbicara
Apa yang hendak kau sampaikan
Mencari celah di setiap alir kerinduan
Masa kecilpun hilang
Sawah ladang raib dalam sekejap waktu

Di mana lagi tempat pijakku
Sementara tanah-tanah kini tak terlihat
Pohonan tinggal puncak yang ranggas
Bubungan begitu lindap di mata

Masih lekat dalam ingatan
Semburan itu mengawali segala kisah
Mengumpulkan segelintir orang
untuk merencanakan kerja
sepuluh hari ke depan

BY : Dian Hartati

No comments:

 
menu |Beranda| |Coretanku| |CollectionQu| |Ctt.UsangQu| |Lutuna...| |CorCerQu|